Saturday, April 30, 2011
Tahu Campur Kalasan Surabaya
Salah satu temanku semasa sekolah yang kini berdomisili di Makasar sering menulis di statusnya di FB jika kangen Tahu Campur. Entah karena apa ia begitu gandrung ama yang namanya Tahu Campur. Menurutnya di Makasar belum ada penjual Tahu Campur seperti yang ia mau. Sebenarnya dulunya aku tak begitu mengenal dan suka makanan bernama Tahu Campur itu. Sebab di kota asalku, Kediri hanya sedikit warung yang menjual Tahu Campur . Kalaupun ada juga pedagang tahu campur keliling yang lewat di perumahan / kampung-kampung. Tetapi saat mulai pindah dan berdomisili di Surabaya mau tak mau aku jadi biasa makan Tahu Campur. Apalagi sekitar awal tahun 2000 an aku pernah 4 tahun kos di jl. Kalasan dimana di bagian depan rumah kos tersebut disewa untuk warung Tahu Campur yaitu Tahu Campur Kalasan. Untuk penggemar Tahu Campur di Surabaya pasti sudah pernah mencobanya sebab Tahu Campur Kalasan milik pak H. Abdul Machfud sangat terkenal. Pelanggannya sangat banyak.
Biasanya semakin malam semakin banyak pembelinya. Dan tak peduli meski hujan pun tetap ramai. Mereka rela duduk berdempet-dempetan di bangku yang disediakan demi menunggu giliran makan tahu campur tersebut. Tahu Campur buatan pak Dul memang lezat. Perpaduan antara tahu kuning, lento, mi, kikil, daun selada dan kuahnya pas sehingga menggoda selera. Daging dan kikilnya dimasak lama jadi lunak dan mudah dikunyah. Kuahnya yang dibuat dari kaldu daging dengan petis menggunakan bumbu-bumbu yang tepat hingga terasa enak. Apalagi bila dimakan panas-panas dengan sambal dan krupuk makin tambah nikmat.
Harga seporsinya juga murah hanya 8 ribu perak. Semenjak ada aturan tak boleh ada pedagang kaki lima di pinggir jalan Kalasan sekarang mereka berjualan di halaman rumah bekas pegawai PJKA tersebut. Sehingga jam bukanya pun bisa lebih lama, kini makanan khas Lamongan ini bisa dinikmati mulai jam 12 siang hingga malam. Pokoknya jangan ngaku penggemar Tahu Campur jika belum mencoba Tahu Campur pak Dul deh.
harryw.blog.perbanas.ac.id
Labels:
Kuliner
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment